Surat An-Naziat ayat 5
فَٱلْمُدَبِّرَٰتِ أَمْرًا
Arab-Latin: Fal-mudabbirāti amrā
Artinya: Dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan (dunia).
Malaikat yang bertugas menurunkan air hujan adalah Mikail. Selain menurunkan hujan dan tugas-tugas yang telah disebutkan sebelumnya, dalam sebuah riwayat, Malaikat Mikail juga dikisahkan pernah menahan matahari.
Ceritanya dimulai ketika Rasulullah SAW memimpin shalat Subuh berjamaah. Tiba-tiba, malaikat Jibril datang dan membuka sayapnya di punggung Nabi yang sedang rukuk.
Aksi ini menyebabkan Rasulullah SAW melakukan rukuk lebih lama. Setelah Jibril pergi, beliau baru bisa bangkit kembali dan melanjutkan shalat hingga selesai.
"Apa yang terjadi ya Rasulullah, sehingga engkau memperlama rukuk tidak seperti biasanya?"
Menerima pertanyaan tersebut, Rasulullah SAW memberikan penjelasan...
"Ketika aku rukuk tadi, dan membaca subhana rabbiyal adzim, lalu hendak mengangkat kepalaku, tiba-tiba Jibril datang dan merentangkan sayapnya dipunggungku hingga lama sekali. Sampai sayap itu diangkat, barulah aku bisa mengangkat badan."
"Mengapa itu terjadi?" tanya sahabat lainnya.
"Aku tidak tahu dan aku tidak bisa bertanya kepada Jibril," jawab Nabi.
Maka Jibril datang dan menjelaskan peristiwa yang terjadi kepada Nabi.
"Wahai Muhammad, Ali ingin bergabung dalam jamaah, tetapi di hadapannya ada seorang lelaki Nasrani tua yang berjalan sangat pelan. Ali tidak ingin mendahuluinya karena menghormati lelaki tua itu. Oleh karena itu, Allah memerintahkan aku untuk menahanmu tetap dalam posisi rukuk, agar Ali bisa bergabung dengan jamaah!"
Penjelasan dari Malaikat Jibril ini mengagumkan Nabi. Jibril kemudian melanjutkan dengan kisah yang lebih mengagumkan. "Lebih mengagumkan lagi, Allah memerintahkan Malaikat Mikail untuk menunda peredaran matahari dengan sayapnya, sehingga waktu Subuh tidak berakhir karena menunggu Ali hadir!"
Kemudian, Rasulullah memanggil Ali untuk memastikan informasi dari Malaikat Jibril. "Apakah ini benar, Ya Rasulullah? Lelaki tua itu berjalan sangat lambat, dan saya tidak ingin mendahuluinya karena menghormatinya. Ternyata, dia tidak datang untuk shalat. Beruntung Anda masih rukuk, sehingga saya tidak ketinggalan shalat berjamaah dengan Anda!" jawab Ali.
Malaikat penurun hujan adalah Mikail. Ia merupakan satu dari 10 malaikat yang wajib diketahui oleh umat muslim.
Malaikat berasal dari kata jamak, yaitu malakun. Mereka merupakan makhluk yang Allah SWT ciptakan dari cahaya dan memiliki sayap.
Sayap malaikat berjumlah dua, tiga, dan empat. Karena ghaib, manusia tidak dapat melihat malaikat secara langsung dengan panca inderanya karena mereka hidup di alam yang berbeda dengan manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbeda dengan manusia, malaikat diciptakan untuk menunaikan tugas-tugas tertentu. Keberadaan malaikat dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al Fatir ayat 1.
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ جَاعِلِ ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ رُسُلًا أُو۟لِىٓ أَجْنِحَةٍ مَّثْنَىٰ وَثُلَٰثَ وَرُبَٰعَ ۚ يَزِيدُ فِى ٱلْخَلْقِ مَا يَشَآءُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Arab latin: Al-ḥamdu lillāhi fāṭiris-samāwāti wal-arḍi jā'ilil-malā`ikati rusulan ulī ajniḥatim maṡnā wa ṡulāṡa wa rubā', yazīdu fil-khalqi mā yasyā`, innallāha 'alā kulli syai`ing qadīr
Artinya: "Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,"
Selain itu, manusia diperintahkan beriman kepada malaikat. Iman kepada malaikat termasuk ke dalam salah satu rukun iman yang wajib diimani oleh manusia.
Surat Al Mursalat ayat 1-5
وَٱلْمُرْسَلَٰتِ عُرْفًافَٱلْعَٰصِفَٰتِ عَصْفًاوَٱلنَّٰشِرَٰتِ نَشْرًافَٱلْفَٰرِقَٰتِ فَرْقًافَٱلْمُلْقِيَٰتِ ذِكْرًا
Arab-Latin: Wal-mursalāti 'urfā. Fal-'āṣifāti 'aṣfā. Wan-nāsyirāti nasyrā. Fal-fāriqāti farqā. Fal-mulqiyāti żikrā
Artinya: Demi malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan, Dan (malaikat-malaikat) yang terbang dengan kencangnya. Dan (malaikat-malaikat) yang menyebarkan (rahmat Tuhannya) dengan seluas-luasnya. Dan (malaikat-malaikat) yang membedakan (antara yang hak dan yang bathil) dengan sejelas-jelasnya. Dan (malaikat-malaikat) yang menyampaikan wahyu.
Mikail sebagai Malaikat Penurun Hujan
Dikutip dari buku Aqidah Akhlak yang disusun oleh Taofik Yusmansyah, malaikat Mikail bertugas untuk mengatur hujan dan rezeki. Selain itu, dia juga menebarkan karunia Allah kepada seluruh alam.
Sementara itu, keberadaan malaikat Mikail disebutkan dalam Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat 98, berikut bunyinya.
مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِلَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ
Artinya: "Barangsiapa menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir,"
Dalam buku Kitab Tauhid Anak tulisan S Herianto dan Liza Ulfa Maesura disebutkan bahwa malaikat Mikail juga memiliki tugas mengatur angin, bintang-bintang dalam galaksi, serta alam semesta secara keseluruhan.
Selain Mikail, malaikat lain juga memiliki tugasnya masing-masing. Mengacu pada sumber yang sama, berikut pemaparan mengenai tugas para malaikat.
1. Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada nabi serta rasul. Selain itu, Jibril juga mengawal Nabi Muhammad SAW melakukan Isra Mi'raj.
2. Malaikat Mikail bertugas mengatur rezeki kepada makhluk-makhluk Allah di muka Bumi, seperti tumbuhan, manusia, dan hewan. Dia juga yang mengatur hujan, angin, bintang-bintang, dan alam semesta.
3. Malaikat Israfil bertugas untuk meniup sangkakala pada hari kiamat. Tiupan sangkakala pertama merupakan pertanda datangnya hari kiamat, sedangkan tiupan kedua menjadi tiupan hari kebangkitan.
4. Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa seluruh makhluk Allah SWT. Dia juga disebut sebagai malaikat maut.
5. Malaikat Munkar memiliki tugas menjaga alam kubur sekaligus menanyakan kepada ruh manusia di alam kubur yang telah meninggal dunia.
6. Malaikat Nakir bertugas bersama malaikat Munkar untuk memeriksa amalan orang mati.
7. Malaikat Atid memiliki tugas mencatat seluruh amal buruk yang dilakukan oleh manusia.
8. Malaikat Raqib, berkebalikan dengan Atid ia bertugas mencatat amal baik manusia.
9. Malaikat Malik bertugas menjaga pintu neraka.
10. Malaikat Ridwan, ia memiliki tugas untuk menjaga pintu surga.
Demikian pembahasan mengenai malaikat mikail sebagai malaikat penurun hujan beserta informasi terkait. Semoga bermanfaat.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,
Selamat malam sahabat tercinta semuanya, apakabar kalian? Semoga saja keadaannya baik-baik saja dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dalam sebuah hadits:
"Saat aku tiba di langit di malam Isra’ Mi'raj, aku melihat satu malaikat yang memiliki seribu tangan dan di setiap tangan ada seribu anak jari. Aku melihatnya menghitung jari-jarinya satu persatu.
Aku bertanya kepada Malaikat Jibril yang saat itu bersamaku pendampingku. "Siapa gerangan malaikat itu, dan apa tugasnya malaikat itu?"
Jibril pun menjawab, "Sesungguhnya dia adalah malaikat yang diberikan tugas oleh Allah SWT untuk menghitung setiap tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi".
Terus Rasulullah SAW bertanya kepada malaikat penghitung tetesan air hujan tersebut, "apakah engkau tahu berapa jumlah semua tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi sejak Nabi Adam diciptakan?"
Malaikat tersebut menjawab, "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam! Demi Yang Telah Mengutusmu dengan kebenaran, Sesungguhnya aku mengetahui semua jumlah tetesan hujan yang Allah turunkan dari langit ke bumi, mulai dari diciptakan Nabi Adam sampai sekarang ini. Begitu juga saya mengetahui jumlah tetesan air yang turun ke laut, ke daratan, ke dalam hutan rimba, ke gunung, ke lembah, ke sungai, ke perkebunan, dan ke tempat yang manusia tidak diketahui".
Mendengar penjelasan malaikat tersebut, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sangat takjub dan bangga atas kecerdasannya dan kemampuannya dalam menghitung tetesan air hujan yang turun ke bumi. Kemudian, malaikat tadi pun berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:
"Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, walaupun diriku memiliki seribu tangan dan sejuta jari dan diberikan kepandaian dan keahlian oleh Allah untuk menghitung jumlah tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi ini, tapi aku masih memiliki kekurangan dan kelemahan.
Kemuadian, Rasulullah pun bertanya: "Apa kekurangan dan kelemahan dirimu?"
Malaikat tersebut menjawab, "Kekurangan dan kelemahanku wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, jika umatmu bersatu pada suatu tempat dan mereka menyebut-nyebut namamu kemudian bershalawat atas dirimu, pada saat itu aku tidak sanggup untuk menghitung berapa banyaknya pahala yang Allah berikan kepada mereka atas salawat yang mereka ucapkan kepada dirimu".
Semoga saja kisah di atas mengingatkan kita untuk terus bershalawat kepada Nabi Muhammad karena terlalu banyak fahala yang Allah berikan untuk kita. Tetesan air hujan saja sanggup dihitung oleh malaikat, tapi banyaknya fahala yang Allah berikan atas shalawat yang kita ucapakan tidak sanggup dihitung oleh siapapun kecuali Allah dan orang-orang yang diberikan kemampuan oleh Allah.
Hanya itu saja sekian nukilah ilmu yang saya kutib dari beberapa sumber, semoga saja bermanfaat untuk diri saya dan untuk semua sahabat saya yang ikut membaca tulisan singkat ini.
Rasulullah bersabda, “Di saat aku tiba di langit di malam Isra’ Miraj, aku melihat satu malaikat memiliki 1000 tangan, di setiap tangan ada 1000 jari. Aku melihatnya menghitung jarinya satu persatu.
Aku bertanya kepada Jibril pendampingku. Siapa gerangan malaikat itu, dan apa tugasnya?
Jibril menjawab, “Sesungguhnya dia adalah malaikat yang diberi tugas untuk menghitung tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi”.
Rasulullah bertanya kepada malaikat (penghitung tetesan air hujan) tadi, “apakah kamu tahu berapa jumlah tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi sejak diciptakan Adam?”,
Malaikat itu pun menjawab, “Wahai Rasulullah, demi Yang Telah Mengutusmu dengan haq (kebenaran), Sesungguhnya aku mengetahui semua jumlah tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi, dari mulai diciptakan Adam sampai sekarang ini, begitu pula aku mengetahui jumlah tetes yang turun ke laut, ke darat, ke hutan rimba, ke gunung – gunung, ke lembah – lembah, ke sungai – sungai, ke perkebunan, dan ke tempat yang tidak diketahui manusia”.
Mendengar uraian malaikat tadi Rasulullah sangat takjub dan bangga atas kecerdasannya dalam menghitung tetesan air hujan. Kemudian malaikat tadi pun berkata kepada Rasulullah,
“Wahai Rasulullah, walaupun aku memiliki seribu tangan dan sejuta jari dan diberikan kepandaian dan keahlian untuk menghitung tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi, tapi aku memiliki kekurangan dan kelemahan.
Rasulullah pun bertanya, “apa kekurangan dan kelemahan kamu?”
Malaikat itupun menjawab, “Kekurangan dan kelemahanku, wahai Rasulullah, jika umatmu berkumpul di satu tempat, mereka menyebut – nyebut namamu lalu bershalawat atasmu, pada saat itu aku tidak bisa menghitung berapa banyaknya pahala yang diberikan Allah kepada mereka atas shalawat yang mereka ucapkan atas dirimu.
Para malaikat adalah makhluk utusan Allah SWT yang memiliki tugas khusus. Beberapa malaikat ditugaskan untuk mengurus hujan, tumbuhan dan bahkan menyampaikan rezeki dari Allah SWT kepada makhluk hidup di bumi.
Quraish Shihab dalam bukunya bertajuk 'Malaikat dalam Al-Qur'an: Yang Halus dan Tak Terlihat', menyebut, malaikat merupakan makhluk yang tidak berjenis kelamin dan tidak melakukan dosa. Disebutkan pula bahwa malaikat tidak diberi nafsu, malaikat tidak membutuhkan makan dan minum, tidak istirahat, dan tidak tidur.
Malaikat pun selalu taat melaksanakan tugas-tugas dan selalu beribadah kepada Allah SWT. Malaikat memiliki banyak tugas di langit dan bumi namun sama sekali tidak merasa letih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini disebutkan dalam Al-Qur'an surat An-Nabiya ayat 19.
وَلَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَنْ عِنْدَهٗ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَلَا يَسْتَحْسِرُوْنَ ۚ
Bacaan latin: Wa lahụ man fis-samāwāti wal-arḍ, wa man 'indahụ lā yastakbirụna 'an 'ibādatihī wa lā yastaḥsirụn
Artinya: "Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan (malaikat-malaikat) yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih."
Hadits Rasulullah SAW tentang malaikat yang menjaga hujan
Dalam perjalan Isra Miraj, Rasulullah SAW bercerita, "Disaat aku tiba di langit di malam Isra' Mi'raj, aku melihat satu malaikat memiliki 1000 tangan, di setiap tangan ada 1000 jari. "Aku melihatnya menghitung jarinya satu persatu. Aku bertanya kepada Jibril pendampingku. Siapa gerangan malaikat itu, dan apa tugasnya?"
Lalu Jibril menjawab, "Sesungguhnya dia adalah malaikat yang diberi tugas untuk menghitung tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi. Rasulullah bertanya kepada malaikat penghitung tetesan air hujan tadi, 'Apakah kamu tahu berapa jumlah tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi sejak diciptakan Adam?"
Malaikat itu pun menjawab, "Wahai Rasulullah, demi yang telah mengutusmu dengan haq (kebenaran), sesungguhnya aku mengetahui semua jumlah tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi, dari mulai diciptakan Adam sampai sekarang ini, begitu pula aku mengetahui jumlah tetesan yang turun ke laut, ke darat, ke hutan rimba, ke gunung ke lembah, ke sungai, ke perkebunan, dan ke manusia," katanya
Dalil Para Malaikat yang Mengurus Langit dan Bumi
Malaikat dan tugasnya kerap disebut dalam beberapa ayat Al-Qur'an dan hadits. Berikut dalil yang menjelaskan tugas dan pekerjaan malaikat di Bumi.
Malaikat Mengurus Hujan, Tumbuhan dan Rezeki di Bumi
Hanya Allah SWT yang mengetahui berapa jumlah malaikat. Sebagai umat muslim, kita wajib mengimani keberadaan malaikat.
Setiap malaikat ini memiliki tugas masing-masing, termasuk malaikat yang mengurus hujan dan tumbuhan di Bumi. Mengutip buku Rahasia Alam Malaikat, Jin dan Setan oleh Prof. Dr. Umar Sulaiman al-Asyqar tugas mengurus hujan dan tumbuhan dijalankan oleh malaikat. Melalui hujan dan tumbuhan ini, terdapat rezeki untuk manusia.
Ibnu Katsir dalam Al-Bidâyah wa an-Nihâyah mengatakan, "Mikail ditugaskan untuk mengurus hujan dan tumbuhan yang menjadi sumber rezeki bagi dunia ini. Mikail memiliki sejumlah pembantu yang siap mengerjakan apa yang ia perintahkan atas perintah Allah SWT.
Para malaikat bekerja untuk mengendalikan angin dan awan sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah. Sebagian di antara malaikat ada pula yang ditugaskan untuk mengurus awan.
Dalam Sunan Tirmidzi dari Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Ar-Ra'd (petir) adalah salah satu malaikat Allah yang ditugaskan untuk mengurus awan. Ia membava beberapa pengayak api untuk menggiring awan menurut kehendak Allah." (Shahih al-Jâmi', jilid 3, hlm. 188)
Bisa jadi, malaikat itu menurunkan hujan di suatu kota dan meninggalkan kota yang lain atau menyirami suatu desa dan meninggalkan desa yang lain. Bahkan, bisa jadi ia diperintahkan untuk menyirami tanaman seseorang dan meninggalkan tanaman orang yang lain.
Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih-nya dari Abu Hurairah dari Nabi , beliau bersabda,
"Ketika seorang laki-laki di tengah tanah lapang, ia mendengar suara di dalam awan yang mengatakan: Siramilah kebun si Fulan.' Awan itu pun menyingkir lalu menimpakan airnya di atas tanah berbatu hitam. Ternyata terdapat satu saluran air yang memuat seluruh air yang ada. Laki-laki itu mengikuti arah aliran air dan ternyata ada seorang laki-laki yang berdiri di dalam kebun sambil membendung air dengan sekop. Ia bertanya kepada orang tersebut: Wahai hamba Allah, siapakah namamu?' Orang itu menjawab: Fulan.'Nama yang terdengar di atas awan itu.
Lantas ia balik bertanya: "Wahai hamba Allah, mengapa engkau menanyakan namaku?"
la menjawab: 'Sungguh, aku mendengar suara di atas awan yang air turun di kebunmu ini (Siramilah kebun si Fulan, yang ternyata adalah namamu. ' Apakahyang engkau kerjakan dengan kebun ini?
la menjawab: Jika engkau tanyakan hal ini, aku melihat apa yang keluar dari kebun ini lalu kusedekahkan sepertiga darinya. Sementara itu, aku dan keluarga memakan yang sepertiga dan sepertiga lagi aku kembalikan ke kebun ini ."
Singkat kata, para malaikat itu ditugaskan untuk mengurus langit dan bumi. Jadi, segala gerak yang terjadi di alam ini berasal dari malaikat.